Strategi Tersembunyi Spotify: Artis Bayangan dan Biaya Royalti Rendah
![]() |
Credit Images: Unsplash/Thibault Penin |
Dalam sebuah laporan terbaru oleh jurnalis Liz Pelly yang diterbitkan di Harper's Magazine, Spotify diduga telah menggunakan artis bayangan untuk meminimalkan biaya royalti.
Praktik ini dikenal sebagai Perfect Fit Content (PFC) dan telah dimulai sejak tahun 2017. Spotify bekerja sama dengan beberapa perusahaan produksi internasional untuk memasukkan musik dari artis bayangan ke dalam berbagai playlist.
Laporan ini menyebutkan bahwa banyak playlist populer seperti Ambient Chill, Deep Focus, dan Cocktail Jazz sebagian besar terdiri dari musik PFC. Spotify mengklaim bahwa klaim tersebut adalah "tidak benar sama sekali" dan menyangkal bahwa mereka menciptakan musik palsu itu sendiri, tetapi mereka tidak menyangkal bahwa musik tersebut telah ditambahkan ke playlist mereka.
Perfect Fit Content (PFC) adalah program yang dirancang untuk memaksimalkan keuntungan dengan bekerja sama dengan jaringan perusahaan produksi, banyak di antaranya berada di luar Amerika Serikat. Musik dari artis bayangan ini ditempatkan di playlist Spotify, sehingga Spotify dapat meningkatkan profit mereka tanpa membayar royalti kepada musisi-musisi yang hidup.
Laporan ini juga menyoroti temuan oleh penulis musik David Turner, yang menggunakan analisis untuk menunjukkan bahwa playlist Ambient Chill Spotify telah dihilangkan dari artis seperti Brian Eno, Bibio, dan Jon Hopkins dan digantikan oleh lagu-lagu dari Epidemic Sound, sebuah perusahaan Swedia yang menawarkan perpustakaan musik berlangganan untuk produksi. Salah satu mantan karyawan Spotify menyatakan bahwa banyak karyawan tidak merasa nyaman dengan praktik ini.
Spotify telah menghadapi kritik dari komunitas musik dan penggemar karena praktik ini, yang dianggap tidak adil bagi musisi-musisi yang berhak menerima royalti.
Tags
NEWS